Senin, 10 Oktober 2011

Akibat Hujan Deras Desa Sei Silau Barat Kebanjiran
 
Kisaran – Simantab
Akibat hujan deras yang mengguyur, Sabtu malam minggu, mengakibatkan Desa Sei Silau Barat Dusun 7 Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan dilanda banjir.
 
Pantauan Kru Simantab dilapangan, Minggu (9/10), tinggi air mencapai 1 meter atau sebatas pinggang orang dewasa, sepanjang 200 meter. Menurut warga setempat banjir tersebut terjadi karena naiknya ulu sungai yang di akibatkan hujang deras.
 
Kepala Badan Penanggulanngan Bencana Alam Kabupaten Asahan Drs. Karmel Sinaga langsung dating ke lokasi banjir dan mengistruksikan jajarannya segera membantu para korban banjir dan mendirikan posko-posko pengungsian.
 
Saipul salah seorang warga saat di konfirmasi oleh Simantab mengatakan bahwa banjir tersebut terjadi karena naiknya ulu sungai Asahan yang berada di Desa Sei Silau Barat akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Asahan khususnya Desa Sei Silau Barat pada malam Sabtu hingga Minggu pagi.
 
Para korban yang di data rumahnya kebanjiran juga sudah mendapat bantuan dari Pemkab Asahan. (amb)
Akibat Ugal-Ugalan, Tewas Ditempat
 
Kisaran - Simantab
Jalinsum (Jalan Lintas Sumatra) memang bisa dikatakan rawan laka lantas, seorang pemuda yang bernama Budisantoso (18) warga jalan Tanjung Mulia Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan tewas mengenaskan dan satu dari dua orang temannya yang berinisial RD (18) mengalami kritis, Sabtu malam Minggu (8/10) pukul 22:45 Wib.
 
Menurut penuturan teman korban berinisial RS di RSUD HAMS setelah evakuasi dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), RS menjelaskan kepada Kru Simantab pada malam itu mereka mau menuju pulang ke kediaman nya di tanjung mulia kecamatan pulo bandreng dari arah Kota Kisaran, mereka menggunakan dua sepeda motor Jupiter Z dan Supra X, di saat itu RS mengendarai sepeda motor supra X sedangkan dua temannya BS dan RD berboncengan mengendarain jupiter Z, mereka saling kebut-kebutan, sewaktu tiba di jembatan Sidomukti ada betor menghadang di depan mereka sehingga tidak dapat terelakan lagi dan langsung menubruk betor tersebut, sehingga BS terjatuh terpental keaspal dan dua teman lain nya terpental ke badan pingir jalan tiba-tiba bersamaan dengan dari arah berlawanan, satu unit minibus dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan langsung melindas BS, hal itu mengakibatkan BS meninggal dunia ditempat.
 
Beberapa saat kemudian Satlantas Polres Asahan datang ke TKP korban tersebut langsung di evakuasi ke RSUD HAMS oleh Aiptu Budi yang menangani laka tersebut. Saat di konfirmasi oleh Kru Simantab Kanit Laka MP. Pardede mengatakan bahwa terjadinya kecelakaan tersebut akibat korban ugal-ugalan di jalan raya. (SE)

Warga Kisaran Sudah 90% Tertib Lalulintas
Kisaran - Simantab
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Eko Hartanto, SIK berhasil menambah niat masyarakat Asahan khususnya Kota Kisaran untuk tertib lalulintas dari program KAMSELTIBCARLANTAS (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalulintas). Hal ini bisa dilihat dari 90% masyarakat Asahan yang patuh dan taat pada peraturan lalulintas.
 
Eko Hartanto saat di temui Simantab di ruang kerjanya, Jum’at (7/10) mengatakan hal ini bisa berhasil Karena partisipasi masyarakat yang peduli dengan lalulintas. “saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Asahan khususnya yang peduli terhadap lalulintas”, ungkapnya.
 
Eko menambahkan dari banyaknya masyarakat Asahan khususnya Kota Kisaran hanya 10% saja yang masih malanggar peraturan lalulintas, khususnya dalam memakai helm. Tetapi sekarang kami akan bertindak tegas, tidak ada ampun lagi bagi masyarakat yang melanggar aturan lalulintas seperti tidak memakai helm, tidak menyalakan lampu pada siang hari dan melewati batas garis lampu merah serta pelanggaran yang lain.
 
“tetapi tidak apa-apa lah 10%, kalau sampai semua masyarakat Asahan yang mengikuti peraturan tanpa terkecuali, ya tidak laku tilang kami karena kami punya terget di Polda” ungkapnya Eko sambil tertawa bercanda. (SE)



 Izin Penangkaran Walet Di Asahan Sudah Tidak Berlaku
 
Kisaran - Simantab
Banyaknya bangunan bertingkat di Kabupaten Asahan yang tidak jelas izinnya. Banyak ruko (rumah toko) menjadi penangkaran wallet. Bagaimana izin bangunan tersebut?
 
Darwin Idris sebagai Kepala Badan Perizinan Kabupaten Asahan saat di temui Simantab di ruang kerjanya, Kamis (6/10) kemarin, mengatakan setelah era reformasi tidak ada yang namanya izin penangkaran wallet, jika didirikannya bangunan ruko (rumah toko) yang dijadikan usaha dan tempat penangkaran wallet izinnya tetap izin usaha. “sekitar tahun 1998 izin penangkaran wallet masih berlaku dan mempunyai Perda, jika ada yang mendirikan wallet dan sekaligus usaha pada 13 tahun yang lalu membuat izin penangkaran wallet dan izin usaha”, jelasnya.
 
“pada tahun 1998 bengunan seperti itu mempunyai izin dua, tetapi kalau hanya membuat penagkaran wallet saja, mereka di sarankan untuk menempati karena Pemda takut rumah itu menjadi rumah hantu”, tambah Darwin Idris.
 
Menurut Kepala Badan Perizinan Kabupaten Asahan, beberapa tahun lalu tidak ada lagi yang mendirikan wallet karena semakin sedikit burung wallet di Asahan ini tidak seperti 13 tahun yang lalu. “banyak yang stress akibat bangkrut usaha sebagai peternak wallet kerena semakin bekurangnya burung dan semakin banyak orang membangun penangkaran wallet di karenakan hasilnya yang memuaskan”, katanya. (SE)