Selasa, 11 Oktober 2011


Pangdam I/BB Buka TMMD ke 87
di Kabupaten Asahan
Kisaran - Simantab
Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus membuka TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) diwilayah Kecamatan Sei Kepayang Timur Desa Sarang Helang, Kabupaten Asahan, Senin, (10/10)kemarin.

Kegiatan TMMD Asahan tersebut dinyatakan Pangdam bahwa TMMD merupakan sarana bagi usaha-usaha mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsam mengatasi kesulitan yang terjadi didaerah serta percepatan pembagunan desa dalam upaya menjaga kesulitan negara kesatuan Republik Indonesia.

Melalui program TMMD Pangdam mengharapkan dapat membantu mewadahi dan mewujudkan aspirasi dan kepentingan masyarakat dipedesaan, mengingat proses perencanaannya yang melibatkan berbagi instansi dan masyarakat serta disusun dengan sistem Bottomup planning , oleh karena itu peran dan kerjasama yang erat, intensif dan sinergis dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat, serta dukungan partisipasi aktif masyarakat merupakan kunci penentuan bagi keberhasilan dan kelancaran penyelenggaran TMMD.

Sementara itu amanat Bupati Asahan yang dibacakan Wakil Bupati Asahan, H Surya BSc mengatakan bahwa TMMD merupakan basis pedesaan dalam rangka memberdayakan masyarakat, mendekatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat proses pembagunan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. “ Kegiatan meruapakan salah satu dari empat pilar pembagunan Asahan yang sangat penting untuk menjadi perhatian kita bersama, “ Kata Wakil Bupati Asahan.

Melalui TMMD tersebut, Wakil Bupati Asahan  meminta kepada camat Sei Kepayang dan kepala desa untuk berperan aktif memberdayakan masyarakat. Jadilah pelaku pembagunan dirumah sendiri dan jangan berpangku tangan. “ Mari kita saling bahu membahu dalam mensukseskan program kegiatan TMMD ini, “ Kata Wakil Bupati Asahan.

Pembukaan TMMD tersebut dirangkai dengan penanaman pohon oleh Pangdam I BB, Wakil Bupati Asahan dan para muspida kabupaten Asahan dan dilakukan peninjauan lokasi pelaksanaan TMMD didampingi oleh rombongan Pangdam I BB. (SE)

Senin, 10 Oktober 2011

Akibat Hujan Deras Desa Sei Silau Barat Kebanjiran
 
Kisaran – Simantab
Akibat hujan deras yang mengguyur, Sabtu malam minggu, mengakibatkan Desa Sei Silau Barat Dusun 7 Kecamatan Setia Janji Kabupaten Asahan dilanda banjir.
 
Pantauan Kru Simantab dilapangan, Minggu (9/10), tinggi air mencapai 1 meter atau sebatas pinggang orang dewasa, sepanjang 200 meter. Menurut warga setempat banjir tersebut terjadi karena naiknya ulu sungai yang di akibatkan hujang deras.
 
Kepala Badan Penanggulanngan Bencana Alam Kabupaten Asahan Drs. Karmel Sinaga langsung dating ke lokasi banjir dan mengistruksikan jajarannya segera membantu para korban banjir dan mendirikan posko-posko pengungsian.
 
Saipul salah seorang warga saat di konfirmasi oleh Simantab mengatakan bahwa banjir tersebut terjadi karena naiknya ulu sungai Asahan yang berada di Desa Sei Silau Barat akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Asahan khususnya Desa Sei Silau Barat pada malam Sabtu hingga Minggu pagi.
 
Para korban yang di data rumahnya kebanjiran juga sudah mendapat bantuan dari Pemkab Asahan. (amb)
Akibat Ugal-Ugalan, Tewas Ditempat
 
Kisaran - Simantab
Jalinsum (Jalan Lintas Sumatra) memang bisa dikatakan rawan laka lantas, seorang pemuda yang bernama Budisantoso (18) warga jalan Tanjung Mulia Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan tewas mengenaskan dan satu dari dua orang temannya yang berinisial RD (18) mengalami kritis, Sabtu malam Minggu (8/10) pukul 22:45 Wib.
 
Menurut penuturan teman korban berinisial RS di RSUD HAMS setelah evakuasi dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), RS menjelaskan kepada Kru Simantab pada malam itu mereka mau menuju pulang ke kediaman nya di tanjung mulia kecamatan pulo bandreng dari arah Kota Kisaran, mereka menggunakan dua sepeda motor Jupiter Z dan Supra X, di saat itu RS mengendarai sepeda motor supra X sedangkan dua temannya BS dan RD berboncengan mengendarain jupiter Z, mereka saling kebut-kebutan, sewaktu tiba di jembatan Sidomukti ada betor menghadang di depan mereka sehingga tidak dapat terelakan lagi dan langsung menubruk betor tersebut, sehingga BS terjatuh terpental keaspal dan dua teman lain nya terpental ke badan pingir jalan tiba-tiba bersamaan dengan dari arah berlawanan, satu unit minibus dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan langsung melindas BS, hal itu mengakibatkan BS meninggal dunia ditempat.
 
Beberapa saat kemudian Satlantas Polres Asahan datang ke TKP korban tersebut langsung di evakuasi ke RSUD HAMS oleh Aiptu Budi yang menangani laka tersebut. Saat di konfirmasi oleh Kru Simantab Kanit Laka MP. Pardede mengatakan bahwa terjadinya kecelakaan tersebut akibat korban ugal-ugalan di jalan raya. (SE)

Warga Kisaran Sudah 90% Tertib Lalulintas
Kisaran - Simantab
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Eko Hartanto, SIK berhasil menambah niat masyarakat Asahan khususnya Kota Kisaran untuk tertib lalulintas dari program KAMSELTIBCARLANTAS (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalulintas). Hal ini bisa dilihat dari 90% masyarakat Asahan yang patuh dan taat pada peraturan lalulintas.
 
Eko Hartanto saat di temui Simantab di ruang kerjanya, Jum’at (7/10) mengatakan hal ini bisa berhasil Karena partisipasi masyarakat yang peduli dengan lalulintas. “saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Asahan khususnya yang peduli terhadap lalulintas”, ungkapnya.
 
Eko menambahkan dari banyaknya masyarakat Asahan khususnya Kota Kisaran hanya 10% saja yang masih malanggar peraturan lalulintas, khususnya dalam memakai helm. Tetapi sekarang kami akan bertindak tegas, tidak ada ampun lagi bagi masyarakat yang melanggar aturan lalulintas seperti tidak memakai helm, tidak menyalakan lampu pada siang hari dan melewati batas garis lampu merah serta pelanggaran yang lain.
 
“tetapi tidak apa-apa lah 10%, kalau sampai semua masyarakat Asahan yang mengikuti peraturan tanpa terkecuali, ya tidak laku tilang kami karena kami punya terget di Polda” ungkapnya Eko sambil tertawa bercanda. (SE)



 Izin Penangkaran Walet Di Asahan Sudah Tidak Berlaku
 
Kisaran - Simantab
Banyaknya bangunan bertingkat di Kabupaten Asahan yang tidak jelas izinnya. Banyak ruko (rumah toko) menjadi penangkaran wallet. Bagaimana izin bangunan tersebut?
 
Darwin Idris sebagai Kepala Badan Perizinan Kabupaten Asahan saat di temui Simantab di ruang kerjanya, Kamis (6/10) kemarin, mengatakan setelah era reformasi tidak ada yang namanya izin penangkaran wallet, jika didirikannya bangunan ruko (rumah toko) yang dijadikan usaha dan tempat penangkaran wallet izinnya tetap izin usaha. “sekitar tahun 1998 izin penangkaran wallet masih berlaku dan mempunyai Perda, jika ada yang mendirikan wallet dan sekaligus usaha pada 13 tahun yang lalu membuat izin penangkaran wallet dan izin usaha”, jelasnya.
 
“pada tahun 1998 bengunan seperti itu mempunyai izin dua, tetapi kalau hanya membuat penagkaran wallet saja, mereka di sarankan untuk menempati karena Pemda takut rumah itu menjadi rumah hantu”, tambah Darwin Idris.
 
Menurut Kepala Badan Perizinan Kabupaten Asahan, beberapa tahun lalu tidak ada lagi yang mendirikan wallet karena semakin sedikit burung wallet di Asahan ini tidak seperti 13 tahun yang lalu. “banyak yang stress akibat bangkrut usaha sebagai peternak wallet kerena semakin bekurangnya burung dan semakin banyak orang membangun penangkaran wallet di karenakan hasilnya yang memuaskan”, katanya. (SE)

Rabu, 05 Oktober 2011


Satpol PP Dihadang Massa BPPTR

Kisaran – Simantab
Puluhan personil Satpol PP Pemkab Asahan beserta alat berat dan dibantu oleh aparat Kepolisian dari Polres Asahan, mendatangi lokasi eks HGU PT.BSP, yang terletak didepan Pengadilan Negeri (PN) Kisaran, Senin (03/10) kemarin, untuk melakukan penertiban atas lahan tersebut.

Kedatangan mereka langsung mendapat reaksi oleh massa dari Badan Penelitian dan Perjuangan Tanah untuk Rakyat (BPPTR), yang telah menduduki lahan tersebut. Massa BPPTR langsung membentuk barisan untuk menghadang masuknya Satpol PP ke lokasi lahan tersebut, sempat terjadi dialog antara pihak yang mewakili Pemkab dengan perwakilan dari massa BPPTR.

Beberapa saat setelah dialog tersebut suasana memanas  tatkala alat berat Pemkab merangsek masuk kedalam lahan yang diduduki massa BPPTR, terjadi keributan kecil, beberapa orang dari BPPTR diamankan pihak Kepolisian. Suasana semakin sulit dikendalikan ketika salah seorang dari BPPTR, Mukhlis Bela, yang semula berada didalam Musholla yang ada di lahan tersebut keluar dan memiting Kepala Satpol PP, Hotman Hasibuan, melihat hal itu personil satpol PP dan beberapa pemuda yag tidak diketahui kapasitasnya dalam hal ini mencoba mengejar Muklis. Namun, sekali lagi, berkat kesigapan Aparat Kepolisian dari Polres Asahan keadaan dapat dikendalikan.

Tri Purno Widodo, kuasa hukum BPPTR, mengatakan pihaknya akan melaporkan hal ini kepada Komnas HAM maupun lembaga lembaga lain yang punya kewajiban untuk melakukan perlindungan kepada warga negara. "Kami pasti melaporkan hal ini kepada Komnas HAM," ujar Dodo, panggilan  akrabnya.

Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabag Humasy Pemkab Asahan, Rahman Halim via seluler, mengatakan kedatangan satpol PP hanya untuk menertibkan lahan dan bangunan bangunan yang tidak memiliki izin. Ketika disinggung, apakah benar ada niat Pemkab untuk membongkar Musholla yang ada dilahan itu, dengan tegas Rahman Halim mengatakan Pemkab tidak berniat membongkar, tetapi memindahkan ketempat yang lain. Lalu, wartawan koran ini bertanya, "Apakah memindahkan tidak melalui proses pembongkaran?". Sang Kabag Humasy tak mampu menjawab."Semua yang kami lakukan untuk kepentingan rakyat," ujar Pejabat bertubuh tambun tersebut. (amb)