Rabu, 28 September 2011

Maraknya Judi Togel Via Seluler Di Asahan
Simantab - Kisaran
Jajaran kepolisian Resor Asahan saat ini menggebu dalam pemberantasan permainan judi togel yang terjadi di Asahan, namun para bandar judi togel seakan tidak gentar dalam menghadapi perlawanan yang dilakukan pihak kepolisian setempat.
Antonius Jaluhu (35) warga Kisaran salah satu dari sekian banyak penggemar judi togel kepada simantap jumat (9/9) mengatakan "Togel merupakan jalan alternatif akhir untuk mencari rezeki" dan inipun pihak kepolisian malah menangkapi kami, baik penulis maupun pembelinya, akan tetapi bandar judi togelnya tak seorangpun pernah dibekuk, meski mereka mengetahui bandar bandar tersebut, ujarnya.

Lanjut Jaluhu juga mengatakan yang saya ketahui bandar judi togel disini ada 3 orang diantaranya 2 orang warga turunan berenisial AJ dan TP serta  seorang lagi warga pribumi berinisial SS  bahkan humasnyapun diduga dari kalangan jurnalist yang konon dekat dengan pihak kepolisian.
Jujur saja kami yang tidak punya pekerjaan tetap ini, dengan adanya permainan judi ini kami agak terbantu dalam perekonomian, dan pemasangan angka tebakan ini dilakukan dengan melalui selular.

Secara terpisah Sudung Silalahi ketua Fraksi Bersatu DPRD Asahan kepada Simantab jumat  (9/9) lalu dikantornya mengatakan  seiring dengan kesepakatan unsur Muspida plus dengan FKUB, Ormas dan unsur terkait di Asahan beberapa waktu lalu yang menyatakan memerangi segala bentuk perjudian, ya harus dijalankan, dan seharusnya pihak kepolisian tidak hanya sekedar menangkap dan memenjarakan pembeli maupun jurtul togel saja, cari bandarnya dan seret ke pengadilan. Lanjutnya, Sudung Silalahi juga mengatakan kedepan ini saya berharap Polres Asahan lebih serius dalam penangan masalah ini,  bandar togelnya yang seharusnya dipenjarakan bukan pembeli maupun penulisnya terlebih lagi konon bandar tersebut juga warga Kisaran, tidaklah mungkin pihak kepolisian tidak mengetahuinya, hingga saat ini para bandar judi togel belum terjamah hukum , pungkasnya dengan tegas. (Amb)

1 komentar:

  1. menggebu-gebu si boleh aja, mangnya bisa berantas?? atau hanya sekedar program kerja smentara?? masyarakat kita sudah tidak salud lagi dengan program berantas,,benahi aja dulu kedalam baru keluar, piss pak pol,

    BalasHapus